Selasa, 15 Juli 2014

Bagaimana cara menanam kelapa sawit yang benar

sawit
Bagaimana cara menanam kelapa sawit yang benar–mungkin sebagian dari kita ada yang masih menanam kelapa sawit sembarangan dalam arti sak geleme dewe ” semaunya aja ” sehingga terkadang itulah salah satu penyebab kenapa kelapa sawit tidak bisa berproduksi secara maksimal. Oleh karena itu, dalam tulisan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara menanam kelapa sawit yang benar, serta nanti diakhir tulisan ini akan kami berikan tayangan sebuah video sehingga bisa memudahkan Anda untuk lebih mengerti dan memahaminya, namun video ini hanyalah sebagai gambaran saja agar untuk membuka wawasan dan pikiran Anda kedepan tentang perkebunan kelapa sawit.
Cara Menanam Kelapa Sawit yang Benar :
1. Pada Lahan Daerah Kering–Menanam kelapa sawit sebaiknya dengan sistem lembah tangkapan air. Maksunya tanah digali dahulu berbentuk bulat berdiameter 150cm dan sedalam 30cm, baru setelah itu ditengahnya digali lubang petak ukuran 50x50x50cm untuk lubang penanaman bibit.
Cara seperti ini akan sangat membantu asupan air, karena kelapa sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain itu juga akan membantu untuk mengefesiensikan dalam pemupukan yang dilakukan, karena agar menghindari hanyutnya pupuk dibawaa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya juga cukup besar. Namun kita harus melihat dalam jangka panjangnya, karena perlakuan seperti ini akan jauh lebih menguntungkan.
2. Pada Lahan yang Ada Serangan Hama Tikusnya–yang harus dilakukan adalah membalut pangkal pohon kelapa sawit yang baru ditanam dengan kawat ram atau bisa juga dengan kawat kandang ayam setinggi 50cm. Pada bagian bawah kawat harus kandas ke tanah. Bisa juga dengan memakai jala bekas. Pembalut dilakukan dengan tidak terlalu ketat, agar pertumbuhan batang kealapa sawit tidak terganggu.
3. Jika ada pohon kelapa sawit yang berbuah jarum atau durinya saja yang banyak namun buahnya kecil, maka jangan ditebang atau diganti. Kumpulkan sampah daunan kering disekitar pangkal batangnya lalu bakarlah sampai daun pada pelepah terbawah pohon sedikit layu. Lakukanlah setiap 20 hari sekali atau setiap pada saat pemanenan kelapa sawit sekitarnya. Selain itu juga, buah jarumnya harus tetap untuk dipanen, dibuang. Untuk pelepahnya juga harus dibersihkan sesuai rotasi pembersihanpelepah kelapa sawit lainnya. Secara perlahan pohon kelalapa sawit ini akan berubah buahnya menjadi bagus layaknya seperti kelapa sawit yang normal.
4. Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam dan atau alumuniumnya (AL), maka dapat dinetralkan dengan menaburkan pupuk abu, atau pupuk dotasi, atau tanah kapur sebanyak 30 kg perpohon. Perlakuan seperti ini juga dapat diterapkan untuk lahan gambut.
5. Ciri sawit jenis dura : sabut buahnya tipis, kernel (tempurung bijinya) besar dan tebal. Biji (intinya) juga besar atau berjumlah sampai tiga biji dalam suatu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak ditanam petani rakyat, karena bobot TBS-nya yang lebih besar. Sebaliknya kelapasawit jenis tenera, sabut kelapanya tebal, karnelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot TBS-nya lebih ringan dibanding kelapa sawit jenis dura, jenis tenera ini banyak ditanam diperkebunan besar karena rendeman atau prentase CPO nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan menghemat usia peralatan pabrik kelapa sawit.
6. Jarak tanam pohon kelapa sawit sebaiknya tak kurang dari 9×8 meter kecuali Anda menggunakan bibit kelapa sawit unguul pelepah pendek. Kelapa sawit unggul pelepah pendek ini memang dapat ditanam lebih rapat daripada kelapa sawit lokal dan menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang, maka hasilnya akan kalah sedikit dibanding kelapa sawit lokal, karena usia kelapa sawit lokal yang lebih panjang 3-4 tahun. Selain itu, kelapa sawitunggul tandan buahnya akan sedikit mengecil bila sudah berusia diatas 18 tahun dibanding kelapa sawit lokal dan batang pohon kelapa sawit unggul tidaklah sekokoh kelapa sawit lokal, sehingga sering patah atau tumbang jika ada angin besar.
Ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon kelapa sawitnya tinggal 60-75 persen saja saat akan peremajaan. Bandingkan dengan kelapa sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran 90 persen pohon masih berdiri. Selain faktor bibit, faktor pmupukan juga ikut menentukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat akar dan batang kelapa sawit menjadi rapuh. Ciri pohon kelapa sawit yang kebanyakan pupuk adalah batangan gundul, sedikit sekali sisa pangkal pelepah yang masih menempel.
7. Saat ini beberapa perkebunan melakukan planting inter panting saat peremajaan tanaman kelapa sawit. Maksudnya, tiga tahun sebelum kelapa sawit tua diafkir atau ditumbang, bibit kelapa sawit baru berumur dua tahun telah ditanam tepat diantara jarak tanam lama. Setelah tanaman baru berumur tiga tahun, baru kelapa sawit lama ditumbang dengan buldozer. Ada juga yang membunuh pohon tua itu dengan racun. Caranya adalah batang pohon kelapa sawit tua dibor dengan bor listrik mata panjang sampai pertengahan batangnya, lalu disuntikkan racun ke dalam lubang hasil bor tadi kemudian ditutup dengan tanah liat. Posisi lubang adalah mengarah ke bawah, sehingga racun tidak tumpah. Jumlah racun berkisaran 150 cc.
8. Bibit kelapa sawit yang umur dua tahun, sebelum dibawa ke lapangan, dipotong terlebih dulu semua pelepahnya setengah kecuali bagian pucuknya. Ini untuk mencegah stres akibat penguapan air pohon yang berlebihan. Ingat, jangan membuang tanah yang ada dalam polibag. Dan poloibag harus dibuka sebelum bibit ditanamkan. Hentikan penyiraman bibit dua hari sebelum dipindahkan ke lapangan, guna mencegah pecahnya tanah saat diangkut.
9. Waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa. Demikian sedikit tips tentang cara bertanam sawit. Bila ada yang perlu diperjelas, silahkan hubungi ponsel 0812 6307 6562. Saya dengan senang hati belajar dan berbagi dengan sesama peminat tanaman kelapa sawit. Saya juga bisa membantu pengadaan kecambah bibit sawit non sertifikat bila dibutuhkan. Salam Tani…..
10. Pada saat waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit tersebut lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit atau sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar