Jumat, 11 Juli 2014

Keunggulan Pupuk Majemuk dan Pupuk Tunggal

Keunggulan Pupuk Majemuk dan Pupuk Tunggal


Definisi pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan  nutrisi yang  diperlukan oleh  tanaman sehingga mampu tumbuh  dengan optimal.  Bahan pupuk dapat bersumber dari  bahan organik ataupun non-organik (dari mineral alam). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Banyak orang tidak sadar betapa pentingnya pupuk bagi tanaman mereka. Padahal, tidak semua tanah atau media tanam yang mereka olah untuk tanaman mereka mampu menyediakan  seluruh  nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.
Pupuk berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan (Ing. fertilizer). Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif.
Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
Sejak empat tahun silam, pemerintah menggalakkan pemanfaatan pupuk majemuk. Apa sih kelebihannya dibandingkan pupuk tunggal yang sudah lama dikenal petani?
Petani umumnya lebih biasa menggunakan pupuk tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara saja. Misalnya, Urea hanya mengandung hara nitrogen (N). SP-36 hanya dipentingkan fosfat (P)-nya saja, tapi sebetulnya juga mengandung sulfur (S).  Atau KCl yang diutamakan sebagai sumber kalium (K).
Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis hara. Ambil contoh, NPK, Nitrophoska, dan Rustika. NPK misalnya, menjadi sumber tiga unsur hara bagi tanaman, yaitu N, P, dan K. Namun NPK sebenarnya tidak melulu terdiri dari tiga unsur hara tersebut. Produsen-produsen NPK menambahkan unsur hara lain sesuai target komoditas yang memanfaatkannya. salah sat contoh produk yang sedang naik daun adalah pupuk Turrima Gold, dengan menawarkan komposisi yang berimbang, cocok untuk tanaman karet, sawit, lada, kelapa, pupuk inijuga dilengkapi dengan unsur mikro serta Humic  Acid hingga 8%. Penjualnya juga  menjamin kualitas pupuk tersebut dan berani ditantang untuk uji laboratorium terhadap kandungannya.
Untuk mencukupi kebutuhan tanaman, petani pemakai pupuk tunggal tentu saja haru menyediakan paling tidak tiga macam pupuk, Urea atau ZA, SP-36, dan KCl atau KNO3. Sedangkan pengguna pupuk majemuk tinggal membeli satu macam pupuk saja, misal NPK. Secara prinsip pemupukan, untuk mendukung produksi tanaman berlaku hukum pupuk berimbang atau sering digambarkan dengan hukum Leibig. Penjelasannya adalah, bahwa apabila kesuburan tanah diibaratkan seperti drum yang terbuat dari potongan kayu yang berisi air. Air yang diibaratkan sebagai produksi tanaman dan potongan kayu sebagai faktor pembatas (hara, sinar matahari, suhu, air, dll). Walaupun hanya terdapat satu faktor yang kurang, dapat  menjadi faktor pembatas dalam mencapai produksi yang diinginkan. Oleh karena itu, pemberian pupuk yang lengkap atau majemuk dapat menghindari adanya faktor pembatas dalam mencapai produksi.  Pemberian pupuk mikro perlu diberikan,
walaupun tanaman tidak menunjukan gejala kekurangan (defisiensi). Tanaman Kelapa Sawit memiliki karakter hidden hunger, yaitu memerlukan namun tidak menunjukan gejala secara visual. Oleh karena itu pemberian pupuk mikro Cu-EDTA,  Zn-EDTA atau Fe-EDTA pada tanah mineral dapat meningkatkan produktivitas tanaman. 

Namun demikian pupuk tunggal mempunyai nilai plus bisa diramu sendiri oleh petani sesuai kebutuhan lahan dan tanamannya. Misalnya, akan membuat NPK dengan komposisi 15 : 15 : 15. Bila kandungan N, P, K pada Urea, TSP, KCl masing-masing 46%, 46%, dan 60%, maka petani membeli 33 kg Urea, 33 kg TSP, dan 25 kg KCl.
Melihat sisi negatif pupuk tunggal, petani didorong untuk mengaplikasikan pupuk majemuk. Menurut Sutisna Sintaatmadja, Penanggung Jawab Produksi NPK di PT Pupuk Kujang, pupuk majemuk, khususnya NPK, menawarkan sejumlah kelebihan dibandingkan pupuk tunggal. Lebih mudah aplikasinya; lebih lengkap dan seimbang kandungan unsur haranya, lebih seragam penyebaran unsur haranya; lebih efisien penggunaannya; lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan waktu; serta lebih mudah pengadaan dan penyimpanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar